Selasa, 21 Mei 2013

KORAN tentang MONJALI



Sekitar kita dan sejarah
M
onumen Yogya kembali merupakan salah satu tempat   wisata yang dimiliki oleh kota gudeg ini. Nama Monumen Yogya Kembali merupakan perlambangan yang berfungsi sebagai kembalinya pemerintahan Republik Indonesia dan sebagai tetengger dari Ibukota Yogyakarta yaitu pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno,  Wakilnya Mohammad Hatta dan petinggi lainnya pada tanggal 6 Juli 1949. Monumen Yogya Kembali terletak di Jl.Ringroad Utara, Dusun Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DIY. Pada Monumen Yogya Kembali ini kita dapat menjumpai berbagai benda-benda bersejarah. Tidak hanya itu, kini monjali begitu yang sering kita sebut memiliki ketertarikan lain, yaitu terdapat taman pelangi. Taman pelangi memiliki ketertarikan sendiri yang dapat dinikmati oleh pengunjung pada malam hari dengan gemerlap lampu dan wahana permainan yang  menarik.
Tidak sedikit sekolah-sekolah melakukan karya wisata ke monjali ini karena  para pengunjung tidak hanya mendapat ilmu saja  tetapi mereka bisa berekreasi, melihat pemandangan yang indah, dan harganya yang ekonomis untuk dapat masuk ke Monjali.
Beberapa orang berpendapat bahwa Monjali merupakan salah satu tempat education dan rekreasi.
“Saya senang di sini, ini merupakan pertama kaliny saja berkunjung ke sini. Di sini saya dapat melihat benda-benda bersejarah. Saya juga dapat mengambil makna dari monjali yaitu dari jasa para pahlawan. Pesan yang dapat saya berikan untuk monjali yaitu lebih diperbanyak benda-benda bersejarahnya” menurut  Dito SDN Purwokerto.
“ Kami senang dapat berkunjung ke Monjali, ini merupakan pertama kalinya kami berkunjung ke sini. Di sini kami bisa belajar  mengenai berbagai hal. Kami sudah berkeliling untuk melihat berbagai hal seperti, replika-replika, benda-benda bersejarah, sejarah proklamasi, dan kami juga mengetahui sejarah monjali ini” kata dian,lisa, dan danik dari SDN Purwokerto.
Hampir sama dengan dito, dian, lisa, dan danik, indah mengatakan hal yang sama mengenai monjali “Monjali, saya senang ke sini. Di sini saya bisa belajar sambil bermain. Banyak hal yang saya pelajari di sini. Di sini saya  mengetahui sejarah-sejarah Indonesia. Saya senang melihat taman pelanginya sayang wahana yang disediakan tidak bisa kami gunakan.Tadi saya sudah berkeliling di dalam saya melihat banyak peninggalan-peninggalan bersejarah di sana dan di dalam terdapat diorama-diorama yang memuat tentang peristiwa-peristiwa bersejarah di Indonesia”.
Monumen  Yogya Kembali dibangun untuk mengenang sejarah pertempuran 1 Maret 1949, atau biasa disebut Serangan Umum 1 Maret 1949. Monument Yogya Kembali  memiliki bentuk kerucut yang melambangkan bentuk gunung yang menjadi pelambang kesuburan selain memiliki makna melestarikan budaya nenek moyang prasejarah.
Di monjali kita dapat menemui Diorama yang berisikanurutan sejarah perjuangan Indonesia, terdapat banyak pahlawan-pahlawan yang berjasa bagi Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948 terjadi penyerbuan tentara Belanda terhadap lapangan terbang Maguwo, tanggal 19 Desember 1948 Panglima Besar Jendral Soedirman melapor kepada Presiden Soekarno untuk memimpin Gerilya. Presiden, wakil presiden dan para pemimpin lainnya diasingkan ke Sumatera pada tanggal 22 Desember 1948. Tanggal 23 Desember 1948 terjadi perlawanan rakyat bersama TNI terhadap belanda. Tanggal 23 dan 26 Desember terjadi konsolidasi dan pembentukan sektor pertahanan di Ngotho.

Kemudian terjadi serangan umum pada tanggal 1 Maret 1949. Setelah itu, pada tanggal 29 Juni 1949 terjadi penandatanganan Roem Roijen Statement. Terjadi penarikan tentara belanda dari Yogya, tanggal 29 Juni 1949. Tanggal 10 Juli 1949 Panglima Besar Jendral Soedirman tiba kembali ke Yogya. Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1949 merupakan peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar